Senin, 23 April 2018

Alat Musik Tradisional Betawi


Alat musik tradisional Betawi – Betawi adalah sebuah sebutan atau panggilan terhadap suatu etnis dimanapun yang umumnya bisa terlihat dari nada bicara seseorang. Umumnya etnis ini bisa ditemukan di Ibu Kota Jakarta, dan dalam artikel saya kali ini tentang macam-macam alat musik tradisional Betawi akan mengangkat kembali tulisan saya dari artikel “alat musik tradisional Jakarta
Budaya yang terdapat di Jakarta merupakan budaya campuran dari budaya dari etnis yang bervariasi (Dikenal dengan istilah Mestizo). Sejak kedatangan Belanda, Jakarta yang dulunya bernama Sunda kelapa merupakan ibu kota Indonesia yang seakan mempunyai magnet untuk menarik pendatang yang berasal dari berbagai macam tempat.
Jakarta yang dulunya tenar dengan Kerajaan Sunda-nya pun juga mempunyai berbagai peninggalan alat musik tradisional yang menarik dan sayang untuk anda lewatkan. Bersama akan kita ulas didalam artikel ini tentang alat musik tradisional betawi beserta gambarnya.

Alat musik tradisional Betawi

Secara general jenis / model kesenian di Jakarta kebanyakan digunakan untuk memeriahkan pesta adat, pernikahan dan apa-pun dan jenis orkesnya kebanyakan mengandung alat musik moderen yang membantu mengisi sebagai tambahan melodinya. Jika anda memperhatikan seksama, pada orkes satu dan orkes lainnya sangatlah berbeda.
Orkes gambus berorientasi padang pasir, Orkes dangdut berorientasi India, sedangkatn Orkes Melayu berorientasi Melayu, begitulah yang saya tanggap jadi tergantung pemakaian dan kebutuhannya alat musik khas suku Betawi tetap tersedia untuk mengisi posisi yang kosong tersebut.

1. Gambang Kromong

Alat musik tradisional Betawi Gambang Kromong adalah sebuah orkes musik yang namanya merupakan perpaduan dari 2 buah benda, yaitu Gambang dan Kromong. Gamang kromong memanfaatkan alat musik tradisional khas betawi dalam sebuah pertunjukkannya. Ada juga yang menyebut bahwa orkes ini juga Tradisi Cina Banteng
Gambang Kromong juga merupakan bukti dari toleransi terhadap sesama yang selaras pada unsur pribumi dengan etnis Tionghoa, mengapa demikian? meskipun alat musik yang digunakan ada yang bernuansa Tionghoa seperti Sukong, Tehyan, dan Kongahyan. Perpaduan inilah yang menjadikan perbedaannya jadi indah.

Penyebaran Gambang Kromong

Gambang Kromong yang kita ketahui bersama merupakan kesenian musik Betawi hampir sudah merata keseluruh lokasi Betawi (dalam artian DKI Jakarta dan juga area sekitarnya). Jika anda pergi ke daerah-daerah yang masih kental akan dengan unsur kebudaya Cina dan juga Betawinya tentu anda berkemungkinan untuk menemukan banyak kelompok orkes Gambang Kromong di daerah tersebut.
Lagu yang sering dipentaskan terhadap kesenian musik Gambang Kromong biasanya memiliki kandungan humor, syair-syair yang membawa semangat, kegembiaraan, tak jarang juga bersifat sarkasme (sindiran) berupa candaan tidak menyinggung yang memiliki tujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi antar sesama.
Disebutkan dalam tulisan Phoa Kian Sioe dalam sebuah majalah Panca Warna No.9 terhadap tahun 1949 yang berjudul “Orkes Gambang, Hasil kesenian Tionghoa peranakan di Jakarta” Gambang Kromong merupakan perurutan dari orkes Yang Khim[src].

2. Tanjidor

Tanjidor adalah jenis alat musik tradisional Betawi yang berupa kesenian Betawi sejenis orkes. Selain Gambang Kromong, kesenian Tanjidor sudah tersedia sejak abad ke-19 yang dulunya atas usulan Mayor Jantje di daerah Citeureup[src]. Kesenian Tanjidor juga bisa kita temukan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan, tetapi sangat disayangkan menurut infonya, Tanjidor dari KalSel telah punah.
Tanjidor berasal dari nama sebuah grup musik Tangsi (sebuah asrama militer Nippon/Jepang) yang kebetulan saat itu dimainkan penduduk Betawi yang sedang bekerja untuk hiburan pribadi. Hingga saat ini, Tanjidor lumayan sering digunakan jikalau ada acara rutinitas daerah tertentu seperti saat pesta perayaan Cap Gomeh di kalangan Betawi Chinese.
Kesenian Orkes Tanjidor umumnya meliputi lebih dari 10 alat musik yang salah satu diantaranya adalah Baritone, Tuba, Trompet, Simbal, Quarto, Cabasa, dll. Ditambah lagi, orkes musik ini tidak diijinkan untuk dipergunakan “ngamen” di kota Jakarta.
Selain alat musik tradisional Betawi Tanjidor, orkes musik yang dalam permainannya menggunakanalat musik barat layaknya klarinet, trombone, trompet, tuba tenor, drum samping, simbal, juga dilarang untuk ngamen di Jakarta.

3. Marawis

Marawis merupakan alat musik tradisional Betawi dan cara memainkannya adalah dengan cara ditepuk / pukul yang bentuknya nyaris menyerupai rebana. Perbedaan dari Marawis dengan Rebana yang paling terlihat adalah wujud Marawis yang gempal, sedang Rebana agak pipih dan lebar. Marawis memiliki unsur religi yang kental sebab syair lagu yang dibawakan kebanyakan mengandung puja-puji pada Tuhan.
Nama alat musik tradisional Betawi ini juga sering digunakan sebagai group musik yang anggotanya kebanyakan bermain Marawis. Salah satu teknik yang lumayan dikenali pemain marawis adalah teknik Zapin. sebuah teknik pukulan yang digunakan dalam mengiringi lagu yang syairnya gembira dan berbalas pantun

Permainan alat musik tradisional Jakarta Marawis

Marawis, bisa dianggap juga sebagai sebuah Grup musik yang anggotanya didominasi dengan alat musik Marawis. Jumlah pemain didalam sebuah group marawis kebanyakan 12- 14 pemain, kadangkala bisa lebih. Dalam sebuah group Marawis tersedia pula alat musik tambahan seperti hajir (gendang besar) dan tumbuk (bentuknya seperti tifa)
Selain itu irama yang dimainkan alat musik Marawis juga tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa teknik tertentu yang digunakan untuk memukul marawis (ada tanya dan jawab), jadi marawis kurang bagus jika dimainkan hanya 1 orang saja. Harus ada lebih dari 1 orang yang memainkan irama yang berbeda satu sama lain, untuk teknik Zapin juga berbeda karena orang inilah yang bertugas mengatur tempo berasal dari marawis dan memperindah nada yang dihasilkan.

4. Keroncong Tugu

Keroncong Tugu merupakan kesenian musik Betawi yang merupakan campuran antar budaya Indonesia dengan budaya luar (tepatnya Portugis). Pemberian nama Tugu sendiri digunakan dikarenakan dulunya sering dimainkan dan dipentaskan oleh masyarakat Tugu, Jakarta Utara. Dalam kesenian ini juga memanfaatkan macam-macam alat musik tradisional khas Betawi.
Kesenian musik tradisional provinsi DKI Jakarta ini dimainkan oleh beberapa orang dengan lagu yang dibawakan biasanya berirama 4/4 ketukan. Jenis musik inilah yang menjadi awal dari keroncong Betawi asli, yang dikenal dengan sebutan Keroncong Tugu[src]

5. Kemong

Kemong merupakan alat musik tradisional Betawi yang berwujud seperti gong kecil dan seringnya digunakan pada gamelan Jawa atau-pun Sunda. Kemong itu sendiri juga merupakan bagian dari kesenian Gambang Keromong di DKI Jakarta
Perlu diketahui bahwa alat bernama kemong di dalam larasannya adalah di luar larasan tangga suara Saih. Alat musik ini juga disebut dalam sebuah buku yang menceritakan sebuah legenda. Jika kamu tertarik, penggunaan alat musik kemong masih bisa kita lihat dalam buku yang berjudul “Hang Tuah, Ksatria Melayu” oleh Nunik Utami pada halaman 59.

Seperti itulah beberapa alat musik tradisional dari Jakarta yang mungkin bisa anda temui jikalau berjalan-jalan di pesisir kota Jakarta, beberapa alat musik tradisional Betawi yang kita kenal benar-benar bercampur bersama dengan budaya Tionghoa, tapi bukankah persatuan-perbedaan yang membawa dampak Indonesia itu Indah?.
Semoga bersamaan dengan adanya artikel dari saya, dapat sedikit membantu anda dalam mencari sedikit referensi terkait alat musik tradisional Betawi , dan terimakasih karenn dengan membaca sedikit tentang kebudayaan kita, kita juga termasuk orang-orang yang menginginkan kebudayaan tradisoinal  tidak tergeser oleh zaman.
Jika anda tertarik untuk mengoleksi beberapa satu} alat musik tradisional jakarta, anda sanggup coba untuk membeli di beberapa tempat yang menawarkan barang antik, alat musik tradisional betawi dan penjelasannya diatas dapat anda lihat lebih lengkapnya dalam artikel saya yang berjudul alat musik tradisional Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar